Tester
Kabel UTP
RJ-45
Crimping Tool
DASAR TEORI
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
SEJARAH UTP
Sejarah UTP dimulai ketika lahirnya TCP/IP. Sejarah TCP/IP dimulai dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan panset switing digital yang didanai oleh DARPA ( Defence Advanced Research Projects Agency ) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protocol yang digunakan pada saat itu tidak mampu lagi jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protocol komunikasi yanglebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standart ARPANET tahun 1983. Darpa juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protocol ini ke dalam BSD UNIX. Sehingga mulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standart de facto jaringan computer berkaitan dengan cirri – cirri yang terdapat pada protocol itu sendiri yang
merupakan keunggulan dari TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protocol TCP/IP menggunakan standar protocol terbuka sehingga tersedia secara luas.
Tidak tergantung pada perangkat keras ( hardware ) atau sistem operasi jaringan tertentu.
Sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam – macam network, misalnya
Ethernet, Token Ring, Dial Up Line, x-25 net dll.
Cara pengalaman bersifat UNIX dalam skala global, memungkinkan computer dapat mengidentifisikan secara unik. Setiap computer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP ( internet ) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya. TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis – jenis layanan lainnya yang memungkinkan
diterapuan pada internetwork. TCP/IP memiliki Arsitektur jaringan 7 bagian dan OSI memiliki 5 bagian :
TCP/IP > Application Layer OSI > Application Layer
> Presentation Layer > Transport Layer
> Session Layer > Internet Layer
> Transport Layer > Network Access Layer
> Network Layer > Physical Layer
> Data Link Layer
> Physical Layer
Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".
Ujung pertama:
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. putih biru
5. biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. putih biru
5. biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat
Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.
LANGKAH KERJA DAN ANALISA
1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 2 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
3. Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel.
4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.
5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapih.
6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.
7. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10. Test dengan menggunakan LAN tester. Apabila led pada LAN tester menyala semua berarti crimping kabel sukses. Jika belum berarti ujung kabel tidak menyentuh konduktor pada RJ-45, maka harus diulang dari awal dengan memotong kabelnya lagi.
KESIMPULAN
☺ Untuk pembuatan kabel UTP yang paling penting adalah urutan kabel dan penekanan pada saat akan di Crimp, sampai ujung kabel benar benar menyentuh konektor RJ-45sehingga kemungkinan tidak konek kecil.
☺ Kabel Cross digunakan untuk menghubungkan antara 2 pc, atau antar hub.
☺ Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan dari pc ke hub dan sebaliknya.
☺ Sebenarnya untuk UTP pin yang digunakan hanya 4 saja, yaitu pin 1,2,3 dan 6. . Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe straight , sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe cross.
☺ Untuk Cross, ujung pertama putih oranye, orange, putih hijau, putih biru, biru, hijau, putih coklat, coklat. Maka di ujung yang lain harus dibuat begini: putih hijau, hijau, putih orange, putih biru, bitu, orange, putih coklat, coklat.
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.
SEJARAH UTP
Sejarah UTP dimulai ketika lahirnya TCP/IP. Sejarah TCP/IP dimulai dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan panset switing digital yang didanai oleh DARPA ( Defence Advanced Research Projects Agency ) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protocol yang digunakan pada saat itu tidak mampu lagi jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protocol komunikasi yanglebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standart ARPANET tahun 1983. Darpa juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protocol ini ke dalam BSD UNIX. Sehingga mulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standart de facto jaringan computer berkaitan dengan cirri – cirri yang terdapat pada protocol itu sendiri yang
merupakan keunggulan dari TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protocol TCP/IP menggunakan standar protocol terbuka sehingga tersedia secara luas.
Tidak tergantung pada perangkat keras ( hardware ) atau sistem operasi jaringan tertentu.
Sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam – macam network, misalnya
Ethernet, Token Ring, Dial Up Line, x-25 net dll.
Cara pengalaman bersifat UNIX dalam skala global, memungkinkan computer dapat mengidentifisikan secara unik. Setiap computer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP ( internet ) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya. TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis – jenis layanan lainnya yang memungkinkan
diterapuan pada internetwork. TCP/IP memiliki Arsitektur jaringan 7 bagian dan OSI memiliki 5 bagian :
TCP/IP > Application Layer OSI > Application Layer
> Presentation Layer > Transport Layer
> Session Layer > Internet Layer
> Transport Layer > Network Access Layer
> Network Layer > Physical Layer
> Data Link Layer
> Physical Layer
Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".
Ujung pertama:
1. putih oranye
2. oranye
3. putih hijau
4. putih biru
5. biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. putih hijau
2. hijau
3. putih oranye
4. putih biru
5. biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat
Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.
LANGKAH KERJA DAN ANALISA
1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45 dan Crimping tool.
2. Kupas bagian luar kabel (pembungkus kabel-kabel kecil) kira-kira sepanjang 2 cm dengan menggunakan pengupas kabel yang biasanya ada pada crimp tool (bagian seperti dua buah silet saling berhadapan itu untuk mengupas)
3. Susun kabel sesuai dengan keperluan. Untuk konektor pertama selalu susun dengan susunan standar untuk Stright atau T568A. Apabila anda merasa kurang nyaman dengan susunan kabel coba tarik sedikit semua kabel yang telah dikupas sementara tangan yang satu lagi memegang bagian kabel yang tidak terkupas. Kemudian susun kembali dengan cara memelintir dan membuka lilitan pasangan kabel.
4. Rapihkan susunan kabel dengan cara menekan bagian yang dekat dengan pembungkus kabel supaya susunan kabel terlihat rata.
5. Potong ujung-ujung kabel yang tidak rata dengan pemotong kabel (bagian yang hanya memiliki satu buah pisau dan satu bagian lagi datar pada crimp tool adalah pemotong kabel) sampai rapih.
6. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45. Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel tidak berubah.
7. Setelah anda yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut ke crimpt tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam crimp tool anda bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk kedalam konektor RJ-45.
8. Kemudian anda bisa menekan crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
9. Lakukan langkah-langkah diatas untuk ujung kabel yang satu nya lagi.
10. Test dengan menggunakan LAN tester. Apabila led pada LAN tester menyala semua berarti crimping kabel sukses. Jika belum berarti ujung kabel tidak menyentuh konduktor pada RJ-45, maka harus diulang dari awal dengan memotong kabelnya lagi.
KESIMPULAN
☺ Untuk pembuatan kabel UTP yang paling penting adalah urutan kabel dan penekanan pada saat akan di Crimp, sampai ujung kabel benar benar menyentuh konektor RJ-45sehingga kemungkinan tidak konek kecil.
☺ Kabel Cross digunakan untuk menghubungkan antara 2 pc, atau antar hub.
☺ Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan dari pc ke hub dan sebaliknya.
☺ Sebenarnya untuk UTP pin yang digunakan hanya 4 saja, yaitu pin 1,2,3 dan 6. . Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe straight , sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe cross.
☺ Untuk Cross, ujung pertama putih oranye, orange, putih hijau, putih biru, biru, hijau, putih coklat, coklat. Maka di ujung yang lain harus dibuat begini: putih hijau, hijau, putih orange, putih biru, bitu, orange, putih coklat, coklat.
0 komentar:
Post a Comment