a. Compositing
Tahap berikutnya adalah compositing, yaitu proses untuk menggabungkan kembali objek objek yang telah dipisah pisahkan pada tahap sebelumnya. Proses ini biasanya dilakukan oleh para editor atau para petugas editing.
Untuk proses ini Kojo Anima Studio memakai Adobe After Effect 6.5. dan berikut ini adalah Berikut tampilan dari Adobe Affter Effect 6.5 dari Adobe Corp.
Silahkan Download Download Software Adobe After Effect CS4, klik link Miror di bawah Ini :
Download Part 1
Download Part 2
Download Part 3
Download Part 4
Download Part 5
Download Part 6
Download Part 7
Download Part 8
Download Part 9
Tahap berikutnya adalah compositing, yaitu proses untuk menggabungkan kembali objek objek yang telah dipisah pisahkan pada tahap sebelumnya. Proses ini biasanya dilakukan oleh para editor atau para petugas editing.
Untuk proses ini Kojo Anima Studio memakai Adobe After Effect 6.5. dan berikut ini adalah Berikut tampilan dari Adobe Affter Effect 6.5 dari Adobe Corp.
Silahkan Download Download Software Adobe After Effect CS4, klik link Miror di bawah Ini :
Download Part 1
Download Part 2
Download Part 3
Download Part 4
Download Part 5
Download Part 6
Download Part 7
Download Part 8
Download Part 9
Proses composting ini merupakan proses yang cukup mudah namun tetap memerlukan ketelitian untuk tepat saat menyusun tata letak layer objek yang didalam proses sebelumnya telah dipisah. Kojo Anima Studio memafaatkan keuggulan dari software Adobe After Effect yang mampu menerima berbagai jenis file source baik itu format image,video,ataupu image sequence dengan file hasil render yang cukup baik untuk software pembuat animasi 2D.
Untuk lokasi file bahan compositing,para editor biasanya akan diberitahu oleh para renderman. Karena lokasi file bahan compost seringkali disimpan diberbagai lokasi tertentu dan biasanya setiap project memiliki lokasi penyimpanan data masing-masing.
Data file hasil reder yang sudah berbentuk image sequence selalu disusun dan dikumpulkan sesuai dengan episode dan scenenya masing-masing. Baik itu layer Character,Bg,langit,dll dan hal itu juga mejadi acuan para editor dikala mengcompost kembali layer-layer animasi yang telah dipecah tersebut.
Untuk membantu mempermudah proses-proses selanjutnya, pada saat mengcompost layer-layer yang sudah dipecah menjadi berbagai file image sequence tersebut, para editor/composter membuat folder-folder dan subfolder file source di (cast) after effect dengan nama dan penempatan subfolder yang disesuaikan dengan folder penyimpanannya yang sudah dimanage oleh para renderman.
Hal ini dimaksudkan agar ketika terjadi kesalahan, baik itu kesalahan rendering ataupun kesalahan composting para editor tidak mengalami kesulitan untuk merevisi/mengganti file yang salah tersebut dengan file hasil revisinya. Penamaan dan penempatan folder-folder dan subfolder tersebut harus sama dengan penempatannya di windows explorer. Seperti yang tampak di gambar berikut ini :
Penamaan folder maupun subfolder file source baik dalam windows explorer maupun di cast AE sangat membantu kecepatan proses-proses produksi berikutnya. Seperti proses checking composting,effecting,revisi,dst. Hal ini dikarenakan didalam sebuah proses produksi sebuah produk yang membutuhkan berbagai proses dan berbagai orang dengan berbagai kemampuan, dalam setiap tahap akan mempengaruhi tahap-tahap lainnya, baik itu tahap selanjutnya ataupun tahap sebelumnya. Seperti yang telah digambarkan pada skema produksi animasi di Kojo Anima Studio yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya.
Composting ini merupakan sebuah proses yang bisa digolongkan kedalam proses yang cukup mudah untuk yang sudah terbiasa namun cukup sulit juga untuk yang baru belajar memperdalam proses ini. Terutama proses dikala penyusunan scene yang membutuhkan berbagai macam layer objek. Seperti yang terjadi pada project Tora-Tori.
Demi mempersingkat waktu composting dan mempermudah pengerjaannya, biasanya para editor menggunakan berbagai keyboard command. Biasanya pemahaman tentang keyboard command ini dipahami para editor secara perlahan dan otodidak. Meski merupakan hal yang tidak terlalu utama namun hal penguasaan keyboard command ini sangat membantu proses produksi perusahaan
Composting ini merupakan sebuah proses yang bisa digolongkan kedalam proses yang cukup mudah untuk yang sudah terbiasa namun cukup sulit juga untuk yang baru belajar memperdalam proses ini. Terutama proses dikala penyusunan scene yang membutuhkan berbagai macam layer objek. Seperti yang terjadi pada project Tora-Tori.
Demi mempersingkat waktu composting dan mempermudah pengerjaannya, biasanya para editor menggunakan berbagai keyboard command. Biasanya pemahaman tentang keyboard command ini dipahami para editor secara perlahan dan otodidak. Meski merupakan hal yang tidak terlalu utama namun hal penguasaan keyboard command ini sangat membantu proses produksi perusahaan
b. Checking Composting
Sesuai dengan namanya, proses ini merupakan proses yang berupa pengecheckan hasil composting. Proses ini masih dilakukan oleh editor karena proses ini merupakan subproses dari proses editing. Proses ini sangat penting dilakukan sebelum melangkah pada proses selanjutnya karena sebelum pemberian effect yang rumit tidak bisa dilakukan pada scene atau frame yang salah.
Proses ini masih dilakukan di Adobe After Effect dengan maksud agar tidak rumit dan mudah dilakukan. Proses ini pada intinya adalah proses untuk men-check frame-frame movie yang pada tahap sebelumya telah dirender dan dicompost kembali. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat untuk mencatat frame dan layer yang mengalami kesalahan tersebut. Alat tersebut bisa berupa buku catatan ataupun sebuah lembar kerja Ms-Excel.
Pada saat melakukan pengecheckan ada hal-hal penting yang tidak boleh lepas dari pengawasan untuk dicatat. Beberapa hal tersebut biasanya sering dicantumkan dalam lembar revisi, diantara yaitu
1.LOKASI SCENE, nama dari scene yang mengalami kesalahan
2.LOKASI FRAME, letak awal dan akhir frame yang mengalami kesalahan,
3.KATEGORI FRAME, penggolongan jenis revisi yang terjadi
4.KETERANGAN REVISI, keterangan dari kesalahan yang terjadi
Proses ini tergolong sebagai proses yang cukup melelahkan dan menjenuhkan namun tetap sangat memerlukan ketelitian dan kesabaran yang sangat besar dikala melakukan pengecheckan. Untuk melakukan pengechekan yang optimal disarankan pada saat menjalankan (play) movie yang tadi telah dicompost tersebut tidak menggunakan play biasa namun menggunakan PLAY BY RAM. Hal ini dimaksudkan agar movie secara otomatis dapat dirender sementara sehingga dapat di play dengan kecepatan yang sebenarnya.
Sesuai dengan namanya, proses ini merupakan proses yang berupa pengecheckan hasil composting. Proses ini masih dilakukan oleh editor karena proses ini merupakan subproses dari proses editing. Proses ini sangat penting dilakukan sebelum melangkah pada proses selanjutnya karena sebelum pemberian effect yang rumit tidak bisa dilakukan pada scene atau frame yang salah.
Proses ini masih dilakukan di Adobe After Effect dengan maksud agar tidak rumit dan mudah dilakukan. Proses ini pada intinya adalah proses untuk men-check frame-frame movie yang pada tahap sebelumya telah dirender dan dicompost kembali. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat untuk mencatat frame dan layer yang mengalami kesalahan tersebut. Alat tersebut bisa berupa buku catatan ataupun sebuah lembar kerja Ms-Excel.
Pada saat melakukan pengecheckan ada hal-hal penting yang tidak boleh lepas dari pengawasan untuk dicatat. Beberapa hal tersebut biasanya sering dicantumkan dalam lembar revisi, diantara yaitu
1.LOKASI SCENE, nama dari scene yang mengalami kesalahan
2.LOKASI FRAME, letak awal dan akhir frame yang mengalami kesalahan,
3.KATEGORI FRAME, penggolongan jenis revisi yang terjadi
4.KETERANGAN REVISI, keterangan dari kesalahan yang terjadi
Proses ini tergolong sebagai proses yang cukup melelahkan dan menjenuhkan namun tetap sangat memerlukan ketelitian dan kesabaran yang sangat besar dikala melakukan pengecheckan. Untuk melakukan pengechekan yang optimal disarankan pada saat menjalankan (play) movie yang tadi telah dicompost tersebut tidak menggunakan play biasa namun menggunakan PLAY BY RAM. Hal ini dimaksudkan agar movie secara otomatis dapat dirender sementara sehingga dapat di play dengan kecepatan yang sebenarnya.
c. Pemberian Effect
Untuk pemberian effect, para editor masih menggunakan software Adobe After Effect untuk membantu mereka. AE (After Effect) dipilih karena Software ini sangat compatible utuk menerima berbagai input file, termasuk image sequence yang kebanyakan digunaka sebagai jenis tipe file untuk file effect.
Untuk pembuatan effect yang dibutuhkan pada saat editing oleh para editor, Kojo Anima Studio menggunakan software lain yaitu Particle Illusion 3.0 yang cukup umum dan mudah untuk digunakan. Particle iliusion merupakan sebuah software yang mudah untuk digunakan karena kita hanya perlu memilih berbagai effect yang telah disediakan secara default oleh system atau mencari tambahan effect lainya yag bisa kita download sendiri di berbagai situs internet. Berikut ini bentuk tampilan dari Particle Illusion :
Untuk pembuatan effect yang dibutuhkan pada saat editing oleh para editor, Kojo Anima Studio menggunakan software lain yaitu Particle Illusion 3.0 yang cukup umum dan mudah untuk digunakan. Particle iliusion merupakan sebuah software yang mudah untuk digunakan karena kita hanya perlu memilih berbagai effect yang telah disediakan secara default oleh system atau mencari tambahan effect lainya yag bisa kita download sendiri di berbagai situs internet. Berikut ini bentuk tampilan dari Particle Illusion :
Silahkan Download Software Particle Illusion Di Sini
Dalam proses ini pembuatan dan peggunaannya memang tergolong cukup mudah untuk dipelajari namun tidak sama halnya dengan mempelajari ketentuan penggunaannya. Ketentuan yang dimaksud adalah ketentuan penggunaan effect yang tepat atau kemampuan editor untuk tepat menentukan saat-saat dan jenis-jenis effect yang harus digunakan. Hal ini yang tergolong cukup sulit dipelajari karena hal itu membutuhkan insting atau perasaan yang kuat sebagai seorang editor yang handal dan professional.
Di Kojo Anima Studio biasanya setiap project memiliki beberapa effect yang menjadi effect favorit sediri-sediri atau effect yang paling sering digunakan dalam sebuah project. Seperti effect debu yang menjadi effect yang sangat familiar dalam project Tora-Tori namun kurang dipakai di project Kuci karena project tersebut berbackground hutan dan rerumputan sedangkan Tora-Tori berlatar belakang sebuah Guru gersang.
d. Rendering After Effect
Dalam proses ini animasi yang telah diberi effect tersebut akan diganti format menjadi berformat AVI guna mempermudah editor dalam proses berikutnya. Format Avi dipilih karena kualitas format ii tergolong cukup bagus da jerih meskipu berdampak pada besarnya kapasitas memory yang dibutuhkan untuk menyimpan hasil render tersebut. Proses rendering ini berbeda dengan redering sebelumya yang tergolong cukup rumit dan lama. Terutama tidak membutuhkan software pembantu render seperti Spider karena rendering bisa dijalakan tidak terlalu lama dan mudah.
e. Finishing Edit
Dalam proses ini para editor akan memberikan beberapa setuhan akhir yang akan menanmbahkan point positif terhadap animasi tersebut. Hal-hal tersebut diantaranya adalah pemberian sound, dan pengecheckan terakhir sebelum aimasi tersebut dijual kepada produsen.
Proses ini merupakan Proses finishing dari sebuah project film animasi, proses ini dilakukan olah seorang editing dan di lakukan setelah selesai semua compot/merangkai imege-image sequence serta setelah di lakukan ceking revisi. Bagian yang mengerjakan pekerjaan seperti di tuntut mempunyai daya kretivitas yang tinggi demi terciptanya sebuah film dengan pemberian title, backsound, dll pada sebuah film.
Software yang di gunakan adalah Adobe Premiere Pro 1,5 dengan bantuan beberapa plugin dan software video lainnnya seperti Vegas Sony, Shake dll. Dalam software dilakukan beberapa panggabungan dari video berdurasi pendek hasil render image sequence Adobe After Effect yang dikerjakan pada tahap sebelumnya. Software ini merupakan software video editing papan atas yang sering digunakan oleh editor Profesional baik di stasiun-stasiun TV, production house, dll.
Ini merupakan akhir dari sebuah editing film animasi, setelah proses render dari software ini di lakukan backup video ke dalam sebuah CD / DVD untuk di tayangkan di sebuah stasiun TV baik stasiun TV local ataupun nasional.
Berikut tampilan software Adobe Premiere
Silahkan Download Software Adobe Premiere CS4, klik link Miror di bawah Ini :
Download Part 1
Download Part 2
Download Part 3
Download Part 4
Download Part 5
Download Part 6
Download Part 7
Download Part 8
Download Part 9
Download Part 10
Download Part 11
Download Part 12
Download Part 13
Download Crack Adobe Premiere CS4
Setelah sound disiapkan maka movie animasi yang sudah dirender pada proses sebelumnya lalu akan di import ke dalam Adobe Premiere Pro untuk digabungkan dengan sound yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari tersebut yang ikut di import ke dalam Premiere. Pada saat penggabungan biasanya editor akan memberikan sedikit effect tambahan jika dalam proses sebelumnya tersebut terdapat effect-effect yang dirasa kurang.
Jika proses penggabungan selesai maka editor diharuskan mengecheck kembali hasil editannya tersebut sebelum nanti di render ulang kedalam format Avi sebagai movie animation yang siap dijual ke dalam pasar industri film yang cukup ketat persaingannya saat ini.
Di Kojo Anima Studio biasanya setiap project memiliki beberapa effect yang menjadi effect favorit sediri-sediri atau effect yang paling sering digunakan dalam sebuah project. Seperti effect debu yang menjadi effect yang sangat familiar dalam project Tora-Tori namun kurang dipakai di project Kuci karena project tersebut berbackground hutan dan rerumputan sedangkan Tora-Tori berlatar belakang sebuah Guru gersang.
d. Rendering After Effect
Dalam proses ini animasi yang telah diberi effect tersebut akan diganti format menjadi berformat AVI guna mempermudah editor dalam proses berikutnya. Format Avi dipilih karena kualitas format ii tergolong cukup bagus da jerih meskipu berdampak pada besarnya kapasitas memory yang dibutuhkan untuk menyimpan hasil render tersebut. Proses rendering ini berbeda dengan redering sebelumya yang tergolong cukup rumit dan lama. Terutama tidak membutuhkan software pembantu render seperti Spider karena rendering bisa dijalakan tidak terlalu lama dan mudah.
e. Finishing Edit
Dalam proses ini para editor akan memberikan beberapa setuhan akhir yang akan menanmbahkan point positif terhadap animasi tersebut. Hal-hal tersebut diantaranya adalah pemberian sound, dan pengecheckan terakhir sebelum aimasi tersebut dijual kepada produsen.
Proses ini merupakan Proses finishing dari sebuah project film animasi, proses ini dilakukan olah seorang editing dan di lakukan setelah selesai semua compot/merangkai imege-image sequence serta setelah di lakukan ceking revisi. Bagian yang mengerjakan pekerjaan seperti di tuntut mempunyai daya kretivitas yang tinggi demi terciptanya sebuah film dengan pemberian title, backsound, dll pada sebuah film.
Software yang di gunakan adalah Adobe Premiere Pro 1,5 dengan bantuan beberapa plugin dan software video lainnnya seperti Vegas Sony, Shake dll. Dalam software dilakukan beberapa panggabungan dari video berdurasi pendek hasil render image sequence Adobe After Effect yang dikerjakan pada tahap sebelumnya. Software ini merupakan software video editing papan atas yang sering digunakan oleh editor Profesional baik di stasiun-stasiun TV, production house, dll.
Ini merupakan akhir dari sebuah editing film animasi, setelah proses render dari software ini di lakukan backup video ke dalam sebuah CD / DVD untuk di tayangkan di sebuah stasiun TV baik stasiun TV local ataupun nasional.
Berikut tampilan software Adobe Premiere
Silahkan Download Software Adobe Premiere CS4, klik link Miror di bawah Ini :
Download Part 1
Download Part 2
Download Part 3
Download Part 4
Download Part 5
Download Part 6
Download Part 7
Download Part 8
Download Part 9
Download Part 10
Download Part 11
Download Part 12
Download Part 13
Download Crack Adobe Premiere CS4
Setelah sound disiapkan maka movie animasi yang sudah dirender pada proses sebelumnya lalu akan di import ke dalam Adobe Premiere Pro untuk digabungkan dengan sound yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari tersebut yang ikut di import ke dalam Premiere. Pada saat penggabungan biasanya editor akan memberikan sedikit effect tambahan jika dalam proses sebelumnya tersebut terdapat effect-effect yang dirasa kurang.
Jika proses penggabungan selesai maka editor diharuskan mengecheck kembali hasil editannya tersebut sebelum nanti di render ulang kedalam format Avi sebagai movie animation yang siap dijual ke dalam pasar industri film yang cukup ketat persaingannya saat ini.
0 komentar:
Post a Comment